Kamis, 16 Mei 2013

Tujuan Bimbingan Belajar



Terdapat beberapa tujuan bimbingan belajar. Tohirin (2007) menjelaskan bahwa tujuan bimbingan belajar adalah sebagai berikut: Secara umum tujuan bimbingan belajar adalah membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal, sehingga tidak menghambat perkembangan siswa. Siswa yang perkembangannya terhambat atau terganggu akan berpengaruh terhadap perkembangan atau kemampuan belajarnya. Selain tujuan umum tersebut, secara khusus dapat diketahui bahwa bimbingan belajar bertujuan agar siswa mampu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah belajar, serta siswa dapat mandiri dalam belajar.
Jadi tujuan bimbingan bimbingan belajar adalah membantu siswa agar mampu mengatasi dan memecahkan permasalahan belajarnya agar tidak mengganggu perkembangannya.
Mendukung pernyataan di atas Saring Marsudi (2003) menerangkan bahwa “kegiatan layanan bimbingan belajar bertujuan membantu siswa dalam mencapai keberhasilan belajar secara optimal”. Melalui layanan bimbingan belajar maka siswa dapat secara terbuka memahami dan menerima kelebihan dan kekurangannya, memahami kesulitan belajarnya, memahami faktor penyebab dan memahami pula bagaimana mengatasi kesulitannya. Djumhur dan Mohammad Surya (1978) menjelaskan bahwa “tujuan dari bimbingan belajar ialah membantu siswa agar mendapat penyesuaian yang baik dalam situasi belajar”. Dengan bimbingan ini diharapkan setiap siswa dapat belajar dengan sebaik mungkin, sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya. 
Menurut Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005) tujuan dari bimbingan belajar adalah:
  1. Agar siswa memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan. 
  2. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat. 
  3. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku, menggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian. 
  4. Memiliki keterampilan menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas. 
  5. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian. 
Pendapat di atas mengandung pengertian bahwa tujuan dari layanan  bimbingan belajar adalah agar siswa memiliki kebiasaan belajar yang baik. Motivasi yang tinggi untuk terus belajar, memiliki tekhik belajar yang efektif serta dapat menetapkan tujuan pendidikannya agar siswa siap dan mampu menghadapi ujian. 
Menurut Oemar Hamalik (1990) layanan bimbingan belajar merupakan suatu proses yang bertujuan sebagai berikut:
  1. Agar siswa bertanggung jawab menilai kemampuannya sendiri dan menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi dirinya. 
  2. Agar siswa menjalani kehidupan sekarang secara efektif dan menyiapkan dasar kehidupan masa depannya sendiri. 
  3. Agar semua potensi siswa berkembang secara optimal meliputi semua aspek pribadinya sebagai individu yang potensial. 
Jadi, nantinya layanan bimbingan belajar akan mencetak siswa yang dapat bertanggung jawab terhadap kemampuannya sendiri untuk menjalani kehidupannya dengan mengembangkan semua potensi yang dimiliki secara optimal.
Menurut Skinner (Oemar Hamalik, 1990) bimbingan belajar bertujuan untuk menolong setiap individu dalam membuat pilihan dan menentukan sikap yang sesuai dengan kemampuan, minat, dan kesempatan yang ada yang sejalan dengan nilai-nilai sosialnya. Jadi, tujuan layanan bimbingan belajar adalah membantu siswa menetapkan masa depannya sendiri sesuai dengan kemampuan, minat, dan kesempatan yang datang. 
Berdasarkan dari tujuan-tujuan bimbingan belajar yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari layanan bimbingan belajar adalah membantu siswa mencapai keberhasilan belajar dan mengembangkan semua potensi siswa secara optimal dengan cara memberikan motivasi untuk belajar sepanjang hayat melalui kebiasaan kegiatan belajar yang positif dan efektif sesuai dengan kemampuan, minat, dan kesempatan yang ada untuk mencapai tujuan dari perencanaan pendidikan dengan kesiapan mental agar siswa mampu mandiri dalam belajar.

ARTI BIMBINGAN BELAJAR



Pengertian Makna Dan Arti Bimbingan Belajar


Pengertian bimbingan belajar menurut para ahli
  • Menurut L D Crow dan A Crow
Bimbingan belajar merupakan suatu bantuan yang dapat diberikan oleh seseorang yang telah terdidik pada orang lain yang mana usianya tidak ditentukan untuk dapat menjalani kegiatan dalam hidupnya.
  • Menurut A J Jones
Bimbingan belajar merupakan suatu proses pemberian bantuan seseorang pada orang lain dalam menentukan pilihan dan pemecahan masalah dalam kehidupannya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian bimbingan belajar yaitu suatu bentuk kegiatan dalam proses belajar yang dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih dalam banyak hal untuk diberikan kepada orang lain yang mana bertujuan agar orang lain dapat menemukan pengetahuan baru yang belum dimilikinya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya.


Pengertian Bimbingan Belajar
Ilmu Bimbingan Dan Konseling

Perbandingan Bimbingan dan Konseling Pola 17+ dan Bimbingan Komprehensif



Bab I
Perbandingan Bimbingan dan Konseling Pola 17+ dan Bimbingan Komprehensif
No
Aspek pembanding
Pola 17+
Komprehensif
Persamaan
Perbedaan
1.
Pengertian
Pemberian bantuan kepada peserta didik melalui, enam bidang bimbingan, sembilan layanan, dan enam layanan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.

Pemberian bantuan kepada peserta didik melalui layanan dasar bimbingan, layanan responsive, layanan perencanaan individual dan dukungan system sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

Sama-sama proses pemberian bantuan kepada peserta didik.
Perbedaan ada dalam hal layanannya.
2.
Tujuan
Membantu peserta didik mengenal bakat , minat , dan kemampuannya, serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan, pendidikan, dan merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan kerja.
Membantu peserta didik mengenal bakat , minat , dan kemampuannya, serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan, pendidikan, dan merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan kerja. Serta mengembangkan pola 17+
Sama-sama Membantu peserta didik untuk mengenal dirinya
Bimbingan komprehensif mengembangkan pola 17+
3.
Fungsi
-Pemahaman
-Pencegahan
-Perbaikan
-Pemeliharaan
-Pengembangan
-Penyaluran
-Penyesuaian
-Adaptasi
-Pemahaman
-Pencegahan
-Penyesuaian
-Pemecahan

Sama-sama memiliki fungsi:
ü  Pemahaman
ü  Pencegahan
ü  Penyesuaian
ü  pemecahan
Pada bimbingan komprehensif tidak ada fungsi:
ü  perbaikan
ü  pemeliharaan
ü  pengembangan
ü  penyaluran
ü  penyesuaian
ü  adaptasi
Sementara pola 17+ tidak punya fungsi pemecahan
4.
Layanan
·      Orientasi
·      Informasi
·      Penempatan dan         penyaluran
·      Pembelajaran
·      Konseling perorangan
·      Bimbingan kelompok
·      Konseling kelompok
·      Konsultasi
·      Mediasi
·      Layanan dasar bimbingan
·      Layanan responsive
·      Layanan perencanaan individual
·      Dukungan sistem


Tidak ada persamaan
Berbeda jenis layanannya
5.
Bimbingan
Ø  Pribadi
Ø  Social
Ø  Karier
Ø  Belajar
Ø  Keberagamaan
Ø  Keberkeluargaan
Ø  Pribadi
Ø  Social
Ø  Karier
Ø  Belajar
Ø  Keberagamaan
Ø  Keberkeluargaan
Mempunyai bimbingan yang sama


Tidak ada perbedaanya
6.
Kegiatan pendukung
v Aplikasi instrumentasi
v Himpunan data
v Konferensi kasus
v Kunjungan rumah
v Alih tangan kasus
v Terapi kepustakaan
v Aplikasi instrumentasi
v Himpunan data
v Konferensi kasus
v Kunjungan rumah
v Alih tangan kasus
v Terapi kepustakaan
Mempunyai kegiatan pendukung yang sama
Tidak ada perbedaanya
7.
Tempat kegiatan
Dapat dilaksanakan diluar maupun didalam kelas
Dapat dilaksanakan diluar maupun didalam kelas
Mempunyai tempat kegiatan yang sama
Tidak ada perbedaanya






Bab II
Bimbingan dan Koseling Pola 17+

1.      Pengertian Bimbingan dan Konseling Pola 17+
Bimbingan dan konseling pola 17+ adalah pemberian bantuan kepada peserta didik melalui, enam bidang bimbingan, sembilan layanan, dan enam layanan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.

2.      Tujuan Bimbingan dan Konseling Pola 17+
Secara umum tujuan bimbingan dan konseling pola 17+ adalah membantu peserta didik mengenal bakat , minat , dan kemampuannya, serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan, pendidikan, dan merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan kerja. Secara khusus bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, social, belajar, dan karier.

3.      Fungsi Bimbingan dan Konseling Pola 17+
§  Fungsi pemahaman, fungsi yang menghasilkan pemahaman peserta didik tentang diri dan lingkungan.
§  Fungsi pencegahan, fungsi yang berupaya mencegah peserta didik agar tidak menemui permasalahan yang dapat mengganggu, menghambat, atau menimbulkan kesulitan dalam proses perkembangannya.
§  Fungsi perbaikan, fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu peserta didik mengatasi berbagai permasalahan yang di hadapi.

Lahirnya Pola 17 Plus Bimbingan dan Konseling

Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah diselenggarakan dengan pola yang tidak jelas, ketidak jelasan pola yang harus diterapkan berdampak pada buruknya citra bimbingan dan konseling, sehingga melahirkan miskonsepsi terhadap pelaksanaan BK, munculnya persepsi negatif terhadap pelaksanaan BK, berbagai kritikan muncul sebagai wujud kekecewaan atas kinerja Guru Pembimbing sehingga terjadi kesalahpahaman, persepsi negatif dan miskonsepsi berlarut. Masalah menggejala diantaranya: konselor sekolah dianggap polisi sekolah, BK dianggap semata-mata sebagai pemberian nasehat, BK dibatasi pada menangani masalah yang insidental, BK dibatasi untuk klien-klien tertentu saja, BK melayani ”orang sakit” dan atau ”kurang normal”, BK bekerja sendiri, konselor sekolah harus aktif sementara pihak lain pasif, adanya anggapan bahwa pekerjaan BK dapat dilakukan oleh siapa saja, pelayanan BK berpusat pada keluhan pertama saja, menganggap hasil pekerjaan BK harus segera dilihat, menyamaratakan cara pemecahan masalah bagi semua klien, memusatkan usaha BK pada penggunaan instrumentasi BK (tes, inventori, kuesioner dan lain-lain) dan BK dibatasi untuk menangani masalah-masalah yang ringan saja.
Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah diselenggarakan dengan pola yang tidak jelas, ketidak jelasan pola yang harus diterapkan disebabkan diantaranya oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Belum adanya hukum


Sejak Konferensi di Malang tahun 1960 sampai dengan munculnya Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan di IKIP Bandung dan IKIP Malang tahun 1964, fokus pemikiran adalah mendesain pendidikan untuk mencetak tenaga-tenaga BP di sekolah. Tahun 1975 Konvensi Nasional Bimbingan I di Malang berhasil menelurkan keputusan penting diantaranya terbentuknya Organisasi bimbingan dengan nama Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI). Melalui IPBI inilah kelak yang akan berjuang untuk memperolah Payung hukum pelaksanaan Bimbingan dann Penyuluhan di sekolah menjadi jelas arah kegiatannya.
2. Semangat luar biasa untuk melaksanakan
BP di sekolahLahirnya SK Menpan No. 026/Menpan/1989 tentang Angka Kredit bagi Jabatan Guru dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Merupakan angin segar pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah. Semangat yang luar biasa untuk melaksanakan ini karena di sana dikatakan “Tugas guru adalah mengajar dan/atau membimbing.” Penafsiran pelaksanaan ini di sekolah dan didukung tenaga atau guru pembimbing yang berasal dari lulusan Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan atau Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (sejak tahun 1984/1985) masih kurang, menjadikan pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah tidak jelas. Lebih-lebih lagi dilaksanakan oleh guru-guru yang ditugasi sekolah berasal dari guru yang senior atau mau pensiun, guru yang kekurangan jam mata pelajaran untuk memenuhi tuntutan angka kreditnya. Pengakuan legal dengan SK Menpan tersebut menjadi jauh arahnya terutama untuk pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah.
3. Belum ada aturan main yang jelas
Apa, mengapa, untuk apa, bagaimana, kepada siapa, oleh siapa, kapan dan di mana pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan dilaksanakan juga belum jelas. Oleh siapa bimbingan dan penyuluhan dilaksanakan, di sekolah banyak terjadi diberikan kepada guru-guru senior, guru-guru yang mau pensiun, guru mata pelajaran yang kurang jam mengajarnya untuk memenuhi tuntutan angka kreditnya. Guru-guru ini jelas sebagian besar tidak menguasai dan memang tidak dipersiapkan untuk menjadi Guru Pembimbing. Kesan yang tertangkap di masyarakat terutama orang tua murid Bimbingan Penyuluhan tugasnya menyelesaikan anak yang bermasalah. Sehingga ketika orang tua dipanggil ke sekolah apalagi yang memanggil Guru Pembimbing, orang tua menjadi malu, dan dari rumah sudah berpikir ada apa dengan anaknya, bermasalah atau mempunyai masalah apakah. Dari segi pengawasan, juga belum jelas arah dan pelaksanaan pengawasannya. Selain itu dengan pola yang tidak jelas tersebut mengakibatkan:
  • Guru BP (sekarang Konselor Sekolah) belum mampu mengoptimalisasikan tugas dan fungsinya dalam memberikan pelayanan terhadap siswa yang menjadi tanggungjawabnya. Yang terjadi malah guru pembimbing ditugasi mengajarkan salah satu mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia, Kesenian, dsb.nya.
  • Guru Pembimbing merangkap pustakawan, pengumpul dan pengolah nilai siswa dalam kelaskelas tertentu serta berfungsi sebagai guru piket dan guru pengganti bagi guru mata pelajaran yang berhalangan hadir.
  • Guru Pembimbing ditugasi sebagai “polisi sekolah” yang mengurusi dan menghakimi para siswa yang tidak mematuhi peraturan sekolah seperti terlambat masuk, tidak memakai pakaian seragam atau baju yang dikeluarkan dari celana atau rok.
  • Kepala Sekolah tidak mampu melakukan pengawasan, karena tidak memahami program pelayanan serta belum mampu memfasilitasi kegiatan layanan bimbingan di sekolahnya.
  • Terjadi persepsi dan pandangan yang keliru dari personil sekolah terhadap tugas dan fungsi guru pembimbing, sehingga tidak terjalin kerja sama sebagaimana yang diharapkan dalam organisasi bimbingan dan konseling.Kondisi-kondisi seperti di atas, nyaris terjadi pada setiap sekolah di Indonesia.

Lahirnya Pola 17 Plus

Program layanan bimbingan Konseling tidak dapat berjalan dengan efektif apabila tidak didukung dengan profesionalismenya guru BK tersebut dalam melayani siswanya dengan terprogram secara efektif apabila kurang atau tidak didukung faktor lain, misalnya faktor pengalaman bekerja.
Layanan konseling yang diberikan kepada peserta didik untuk belajar dengan efektif. Efektivitas konseling dapat tercapai bila seorang konselor atau guru pembimbing melaksanakan pola 17, antara lain:
  1. bidang bimbingan pribadi,
  2. bidang bimbingan sosial,
  3. bidang bimbingan belajar,
  4. bidang bimbingan karier.
Sedangkan tujuh layanan bimbingan dan konseling meliputi :
  1. layanan orientasi,
  2. layanan informasi,
  3. layanan penempatan dan pengukuran,
  4. layanan pembelajaran,
  5. layanan konseling perorangan,
  6. layanan bimbingan kelompok,
  7. konseling kelompok.
Dan lima kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling, meliputi:
  1. aplikasi instrumentasi,
  2. himpunan data dan studi kasus,
  3. kunjungan rumah, dan
  4. alih tangan kasus.
Jika pola 17 bimbingan konseling dapat dilaksanakan maksimal, terprogram, dan berkualitas, dapat menunjang hasil belajar siswa. Pelaksanaan bimbingan konseling pola 17 tersebut dapat maksimal apabila dalam kurikulum diberikan alokasi waktu minimal 1 jam pelajaran sehingga empat bidang bimbingan, delapan layanan, dan lima kegiatan pendukung dapat diberikan pada seluruh siswa dan bukan pada siswa yang bermasalah saja.

TIPS KESEHATAN

Cara Menghilangkan Jerawat

Cara Menghilangkan Jerawat secara alami memang menjadi sangat penting karena tidak memiliki efek samping sama sekali. Menghilangkan jerawat secara alami memang menjadi pilihan karena jika menggunakan obat pasti akan memiliki efek samping yang dapat dirasakan secara langsung atau pun tidak langsung. Bahkan efek obat dalam menghilangkan jerawat bisa sangat membahayakan wajah anda.
Cara menghilangkan jerawat secara alami memang sangat mudah dan bahkan dapat secara cepat menghilangkan jerawat tersebut. Peringatan keras jangan sekali-kali anda menggunakan obat dalam mengobati jerawat anda. Pengunaan obat hanya akan berdampak buruk bagi kulit wajah nantinya.

Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami

cara menghilangkan jerawat secara alami dapat anda lakukan dengan tahapan yang sederhana ini. Jika anda ingin tahu bagaimana cara alami untuk menghilangkan jerawat ini anda dapat membaca bagian di bawah ini, berikut adalah caranya :
Cara Menghilangkan jerawat dengan Lidah Buaya
Potong beberapa bagian lidah buaya yang telah dibuang kulit bagian luarnya. Oleskan cairan lidah buaya tersebut secara rutin pagi dan sore. Jika anda rutin maka jerawat akan mudah kering bahkan juga dapat membersihkan bekas jerawat.
Cara Menghilangkan jerawat dengan Putih Telur
Pertama pisahkan putih telur lalu kocok hingga berbusa selanjutnya oleskan pada wajah dan jerawat dan diamkan selama kurang lebih 15 menit. Dengan putih telur ini minyak yang menjadi penyebab jerawat akan terserap dan akhirnya akan hilang.

Cara Menghilangkan Jerawat Dengan Bawang Putih

Bawang putih memang memiliki banyak sekali manfaat, bagaimana agar bawang dapat digunakan untuk menghilangkan jerawat? Mudah sekali Haluskan 2 atau 3 bawang putih dan tumbuk secara halus atau diblender. Oleskan pada kulit wajah dan jerawat dan diamkan kurang lebih 10 Menit dan bersihkan dengan air putih. Lakukan secara rutin kurang lebih 2-3 minggu.
Cara Menghilangkan jerawat dengan Tomat
Tomat ternyata selain dapat bermanfaat untuk menghilangkan komedo, tomat juga dapat menghilangkan jerawat. Caranya sangat mudah iriskan tomat lalu oleskan atau tempelkan di wajah atau lokasi jerawat dan kemudian diamkan 15 menit - 1 jam, lakukan kurang lebih 1 bulan agar jerawat anda hilang. Banyak cara menghilangkan jerawat tapi yang paling penting adalah cara alami.

Tips Cara Berhenti Merokok



Tips-Cara-Berhenti-Merokok
Gambar: Tips Cara Berhenti Merokok
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tips cara berhenti merokok ~ Sebenarnya Bahaya Merokok bagi tubuh Semua orang pasti sudah mengetahuinya. Namun terkadang anda yang sudah tercandu sulit untuk meninggalkan kebiasaan merokok tersebut, dan sampai-sampai ada yang bilang tidak makan sehari tidak papa yang penting merokok. Persepsi ini sebenarnya salah besar dalam dunia kesehatan.

Padahal jika kita pikir secara akal sehat bahaya merokok merupakan bahaya yang sangat besar dan bisa saja mengancam nyawa seseorang. Oleh karena itu, trik-tips sehat sengajak kepada anda semua untuk berhenti merokok, dan saya juga akan memberikan sedikit tips cara berhenti merokok dengan cepat.

Nah Berikut Adalah Tips Cara Berhenti Merokok Yang Efektif:
  1. Bulatkan Tekat Atau Niat Untuk Berhenti Merokok (Motivasi)
    Tips yang pertama ini adalah tips yang harus anda punya, jika tidak, suatu hari anda akan kembali lagi menghisap rokok. Dalam pembulatan niat ini anda tekatkan untuk membuat hidup anda lebih sehat menghindarkan keluarga dari bahaya merokok, jika anda hanya berhenti merokok karena alasan “merokok itu tidak diperolehkan oleh kesehatan” Maka alasan tersebut belum cukup. Jadi bulat kan tekat untuk anda bisa hidup sehat dan menjauhkan keluarga anda dari bahaya merokok.
  2. Tinggalkan Rokok Secara Bertahap
    Memang susah bagi pecandu rokok untuk menghindarkan diri dari merokok, tetapi jika niat dan tekat sudah dibulatkan, maka cara ini cukup efektif, lakukan tidak merokok secara bertahap, contoh: jika anda sehari menghabiskan 12 batang rokok, maka anda bisa mencoba menguranginya dengan 10 batang perhari dan lakukan pengurangan secara bertahap seterusnya hingga berhenti merokok.
  3. Anda Harus Bisa Mengenali Waktu Serta Situasi Untuk Merokok
    Jika anda  sudah tau waktu kapan anda merokok usahakan pada waktu itu anda alihkan untuk aktifitas saja, contohnya anda bisa mengunyah permen karet untuk media penggantinya.
  4. Jika Anda Sudah Merasakan Ingin Merokok Tahan Keinginan Tersebut 
    Menahan diri sejenak untuk menunda merokok merupakan salah satu kunci awal keberhasilan anda karena secara otomatis anda bisa mengendalikan diri anda sendiri. Contoh cara menunda: setia kali anda sudah merasakan ingin merokok, maka anda harus menunda sekitar 5- 10 menit, jika cara in berhasil lakukan penundaan dengan waktu yang lebih lama.
  5. Usahakan Anda Bisa Olahraga Secara Rutin
    Dengan berolahraga maka bisa membantu kita untuk mendapatkan tubuh yang fresh, segar dan mood yang baik, sehingga dapat menghindarkan anda dari stress dan merokok tentunya: contoh olahraga: seperti jalan kaki serta jogging.
  6. Usahakan Minta Dukungan dari Pacar serta Keluarga
    Cara yang satu ini bisa meningkatkan rasa tekat anda untuk berhenti merokok jika keluarga dan pacar anda memberikan dukungan. Sebenarnya menurut penelitian cewek lebih suka cowok bebas asap rokok, hal ini dikarenakan cowok yang tidak merokok lebih  sehat ketimbang pecandu rokok.
  7. Langkah Terakhir Usahakam Konsultasi Dengan Ahli Terapi dan Dokter
    Tips Cara meninggalkan rokok yang terakhir ini patut untuk anda coba, kata pepatah sebaiknya jika anda menginginkan segala sesuatu yang baik atau perubahan serahkan alternative pemecahanya pada ahlinya. Demikian juga dalam rangka ingin berhenti merokok, sebaiknya anda konsultasikan bagai mana cara yang terbaik ke pakar terapi dan dokter.
Sekian dulu pembahasan tentang Tips cara berhenti merokok semoga anda bisa meninggallkan kebiasaan buruk itu dan semoga anda bisa hidup yang lebih sehat lagi, terimakasih kunjungannya.

Tips Memilih Jurusan Kuliah

ujian Nasional sebentar lagi dilaksanakan dan selanjutnya adalah menentukan langkah selanjutnya. Bagi kalian yang ingin meneruskan pendidikan masuk ke perguruan tinggi tentunya harus sudah menyiapkan jurusan apa yang akan diambil nanti. Beberapa anak  suka mengalami kendala dalam memutuskan utuk memilih perguruan tinggi mana dan memilih jurusan kuliah apa karena sebagian anak belum mengetahui bakat dan minatnya sendiri.
Tak sedikit anak yang memilih jurusan kuliah atas dasar ikut-ikutan temannya yang sudah kuliah, karena dorongan dan paksaan orang tua dan juga karena mengikuti pacar. Yang perlu kalian tau jika memilih jurusan kuliah tidak sesuai dengan kepribadian, bakat, minat serta potensi diri kita sendiri akan menimbulkan beberapa masalah dalam proses study. Salah memilih jurusan kuliah punya dampak yang signifikan terhadap kehidupan di masa mendatang, kira-kira apa dampak salah memilih jurusan kuliah? Ada yang tau?

Berikut Dampak Salah Memilih Jurusan Kuliah

1.      Problem Psikologis


Mempelajari sesuatu yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat tidak menyenangkan, apalagi kalau itu bukan kemauan / pilihan anak, tapi desakan orang tua. Belajar karena terpaksa itu akan sulit dicerna otak karena sudah ada blocking emosi. Kesal, marah, sebal, sedih, itu semua sudah memblokir efektivitas kerja otak dan menghambat motivasi. Memilih jurusan kuliah sesuai dengan saran teman atau trend, padahal tidak sesuai dengan minat diri juga punya dampak psikologis, yakni menurunnya daya tahan terhadap tekanan, konsentrasi dan menurunnya daya juang. Apalagi kalau pelajaran kian sulit, masalah semakin bertambah, bisa menyebabkan kuliah terancam terhenti di tengah jalan.
2.      Problem akademis
Problem akademis yang bisa terjadi jika salah mengambil jurusan kuliah yaitu, seperti prestasi yang tidak optimum, banyak mengulang mata kuliah yang berdampak bertambahnya waktu dan biaya, kesulitan memahami materi, kesulitan memecahkan persoalan, ketidakmampuan untuk mandiri dalam belajar, dan buntutnya adalah rendahnya nilai indeks prestasi. Selain itu, salah memilih jurusan kuliah bisa mempengaruhi motivasi belajar dan tingkat kehadiran. Kalau makin sering tidak masuk kuliah, makin sulit memahami materi, makin tidak suka dengan perkuliahannya akhirnya makin sering bolos. Padahal, tingkat kehadiran mempengaruhi nilai.
3.      Problem relasional
Salah memilih jurusan kuliah membuat anak tidak nyaman dan tidak percaya diri. Ia merasa tidak mampu menguasai materi perkuliahan sehingga ketika hasilnya tidak memuaskan, ia pun merasa minder karena merasa dirinya bodoh, dsb hingga dia menjaga jarak dengan teman lain, makin pendiam, menarik diri dari pergaulan, lebih senang mengurung diri di kamar, takut bergaul karena takut kekurangannya diketahui, dsb. Atau, anak bisa jadi agresif karena kompensasi dari inferioritas di pelajaran. Karena dia merasa kurang di pelajaran, maka dia berusaha tampil hebat di lingkungan sosial dengan cara missal, mendominasi, mengintimidasi anak yang dianggap lebih pandai, dsb.
Nah, setelah kita tau betapa besar dampak salah memilih jurusan kuliah, maka tugas kita selanjutnya adalah bagaimana cara memilih jurusan yang benar.

Bagaimana memilih jurusan kuliah yang tepat?

Memilih jurusan kuliah pada dasarnya merupakan sebuah proses yang sudah dimulai sejak masa anak-anak. Kesempatan, stimulasi, pengalaman apa saja yang diberikan pada anak sejak kecil secara optimum dan konsisten, itu akan menjadi bekal, modal dan fondasi minat dan bakatnya. Makin banyak dan luas exposure-nya, makin anak tahu banyak tentang dirinya, tapi makin sedikit exposure nya, makin sedikit juga pengetahuan anak tentang dirinya. Menurut Gunadi et al (2007), ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemilihan jurusan agar jurusan yang dipilih tepat, berikut tips memilih jurusan yang tepat menurut Gunadi (2007):
  • Mencari informasi secara detil mengenai jurusan yang diminati. Sebelum memilih jurusan, hendaknya anak punya informasi yang luas dan detil, mulai dari ilmunya, mata kuliahnya, praktek lapangan, dosen, universitasnya, komunitas sosialnya, kegiatan kampusnya, biaya, alternative profesi kerja, kualitas alumninya, dsb.
  • Menyadari bahwa jurusan yang dipilih hanya merupakan salah satu anak tangga awal dari dari proses pencapaian karir. Anak perlu tahu realitanya, bahwa jurusan yang dipilih tidak menjamin kesuksesan masa depannya. Jangan dikira bahwa dengan kuliah di jurusan tersebut maka hidupnya kelak past sukses seperti yang di iklankan.
  • Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan kemampuan dan minat siswa yang bersangkutan. Jika seorang siswa memilih jurusan sesuai dengan kemampuan dan minatnya, maka dirinya akan mampu bertahan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama kuliah, namun jika dirinya tidak memiliki kemampuan dan minat dalam jurusan yang dipilih, bisa mempengaruhi  motivasi belajar seperti yang telah dijelaskan di atas.
  • Berpikiran jauh ke depan melihat konsekuensi dari setiap pilihan, apakah mampu menjaga komitmen dan konsekuensi kerja sebagai akibat dari pilihan itu? Di setiap pilihan pasti ada konsekuensi profesi, jangan sampai ingin punya status tapi tidak ingin menjalani konsekuensinya. Jangan sampai ingin jadi dokter tapi tidak siap mendapatkan panggilan mendadak tengah malam dari pasiennya; ingin jadi tentara tapi takut berperang; ingin jadi guru tetapi tidak sabar / tidak senang disuruh menghadapi anak murid. Jadi, kalau sudah punya cita-cita, siapkan mental, fisik dan komitmen untuk mau belajar menghadapi tantangannya.
  • Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan cita-cita anak. Setiap anak pasti memiliki cita-cita. Jika anak bercita-cita menjadi psikolog maka sebaiknya memilih jurusan psikologi bukan jurusan sosiologi atau yang lainnya. Jika ingin menjadi dokter, ya harus mengambil kuliah kedokteran. Pelajari bidang studi yang mempunyai beberapa proses. Misalnya, anak kelak ingin menjadi dokter bedah, maka terlebih dahulu harus menjalani kuliah di kedokteran umum.
  • Menyiapkan beberapa alternatif. Alangkah baiknya jika anak memiliki lebih dari satu alternative untuk menjaga jika dirinya tidak masuk di alternative pertama, maka masih ada kesempatan di alternative berikutnya. Pemilihan alternative studi harus pun diupayakan yang masih sesuai dengan minat dan kemampuan anak, bukan karena pilihan yang paling besar kemungkinan diterima padahal tidak sesuai minat.
Kuliah membutuhkan banyak biaya dan waktu yang tidak sebentar. Maka, selagi masih belum terlanjur, memilih jurusan kuliah harus memang benar-benar tepat untuk anda, jangan sampai nantinya putus ditengah jalan.
Pudji Susilowati, S.Psi (2006) Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi : Jakarta

PUISI

Puisi Cinta Sapaan Malam
karya Don Sisco S H

Siang berganti malam
Mentari tengelam bersama terang
Di langit kulihat awan kelam
Sekelam hatiku karenamu sayang

Ku tatap jauh pikiranku melayang
Terbayang senyummu mengembang
Jiwaku ingin terbang
Menyamapamu, sedang apa dikau sayang

Sungguh hatiku tidak tenang
Bila malam telah datang
Kerinduan datang bersama bintang
Inginku memelukmu kan kubawa terbang

Tapi ada daya ku sayang
Kuhanya mampu terbayang
Seperti burung
Merindukan bintang

Dalam aku terbayang
Saat Kerinduanku juga datang
Ijinkan aku berkumandang
Selamat malam sayang.

PENGERTIAN KARIR

Pengertian karir ditafsirkan beragam oleh para ahli sesuai disiplin
ilmunya. 
Menurut Simamora (2001:505) karir adalah “ Urutan ak tifitas-aktifitas yang
berkaitan dengan pekerjaan dan perilaku-perilaku, nilai-nilai, dan aspirasi seseorang
selama rentang hidup orang tersebut”. Perencanaan karir merupakan proses yang
disengaja di mana dengan melaluinya seseorang menjadi sadar akan atribut-atribut
yang berhubungan dengan karir personal dan serangkaian langkah sepanjang hidup
memberikan sumbangan pemenuhan karir.
disengaja di mana dengan melaluinya seseorang menjadi sadar akan atribut-atribut
yang berhubungan dengan karir personal dan serangkaian langkah sepanjang hidup
memberikan sumbangan pemenuhan karir.

Pendapat Ekaningrum (2002 : 256). Karir tidak lagi diartikan sebagai
adanya penghargaan institusional dengan meningkatkan kedudukan dalam hirarki
formal yang sudah ditetapkan dalam organisasi. Dalam paradigma tradisional,
pengembangan karir sering dianggap sinonim dengan persiapan untuk mobilitas ke
jenjang lebih tinggi, sehingga karir akan mendukung efektifitas individu dan
organisasi dalam mencapai tujuannya.

Menurut Dalil S (2002 : 277)
“ karir merupakan suatu proses yang sengaja
diciptakan perusahaan untuk membantu karyawan agar membantu partisipasi
ditempat kerja. 
Sementara itu Glueck (1997 :134) menyatakan karir individual adalah
urutan pengalaman yang berkaitan dengan pekerjaan yang dialami seseorang selama
masa kerjanya. Sehingga karir individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai
kesempatan, tapi dari sudut pandang organisasi karir merupakan proses regenerasi
tugas yang baru.

Sedangkan pendapat Ekaningrum (2002:258) karir digunakan untuk
menjelaskan orang-orang pada masing-masing peran atau status. Karir adalah semua
jabatan (pekerjaan) yang mempunyai tanggung jawab individu.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa karir adalah suatu rangkaian atau pekerjaan yang
dicapai seseorang dalam kurun waktu tertentu yang berkaitan dengan sikap, nilai,
perilaku dan motivasi dalam individu.
dicapai seseorang dalam kurun waktu tertentu yang berkaitan dengan sikap, nilai,
perilaku dan motivasi dalam individu.

KODE ETIK PROFESI KONSELOR INDONESIA

A.      PENGERTIAN Kode Etik Bimbingan dan Konseling Indonesia;Merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku profesional yang dijunjung tinggi, diamalkan dan diamankan oleh setiap profesional Bimbingan dan Konseling Indonesia 
B.     DASAR KODE ETIK PROFESI B-K
1.Pancasila, mengingat profesi bimbingan dan konseling merupakan usaha pelayanan terhadap sesama manusia dalam rangka  ikut membina warga negara Indonesia yang bertanggung jawab
2.Tuntutan profesi, yang mengacu pada kebutuhan dan kebahagiaan klien sesuai denagn norma-norma yang berlaku 
II. KUALIFIKASI  DAN KEGIATAN  PROFESIONAL KONSELORA. KUALIFIKASI
1.Memiliki nilai, sikap. Ketrampilan, pengetahuan dan wawasan dalam bidang profesi bimbingan dan konseling
2.Memperoleh pengakuan atas kemampuan dan kewenangan sebagai konselor. 
1. Nilai, sikap, ketrampilan, pengetahuan dan wawasan yang harus dimiliki konselor:
a.       Konselor wajib terus-menerus berusaha mengembangkan dan menguasai dirinya
b.       Konselor wajib memperlihatkan sifat-sifat sederhana, rendah hati, sabar, menepati janji, dapat dipercaya, jujur, tertib dan hormat
c.       Konselor wajib memeiliki rasa tanggung jawab terhadap saran ataupun peringatan yang diberikan kepadanya, khususnya dari rekan seprofesi yang berhubungan dgn pelaksanaan ketentuan tingkah laku profesional
d.       Konselor wajib mengusahakan mutu kerja yang tinggi dan tidak mengutamakan kepentingan pribadi termasuk material, finansial dan popularitas
e.       Konselor wajib trampil dlm menggunakan tekhnik dan prosedur khusus dgn wawasan luas dan kaidah-kaidah ilmiah
2. Pengakuan Kewenangan
-          Pengakuan Keahlian
-          Kewenangan oleh organisasi profesi atas dasar wewenang yg diberikan kepadanya. 
B. INFORMASI, TESTING DAN RISET    
1. Penyimpanan dan penggunaan Informasi
a.      Catatan tentang diri klien spt; wawancara, testing, surat-menyurat, rekaman dan data lain merupakan informasi yg bersifat rahasia dan hanya boleh dipergunakan untuk kepentingan klien.
b.      Penggunaan data/informasi dimungkinkan untuk keperluan riset atau pendidikan calon konselor sepanjang identitas klien dirahasiakan.
c.      Penyampaian informasi ttg klien kepada keluarganya atau anggota profesi lain membutuhkan persetujuan klien
d.      Penggunaan informasi ttg Klien dalam rangka konsultasi dgn anggota profesi yang sama atau yang lain dpt dibenarkan asalkan kepentingan klien dan tidak merugikan klien.
e.      Keterangan mengenai informasi profesional hanya boleh diberikan kepada orang yang berwenang menafsirkan dan menggunakannya. 
2. Testing      
Suatu jenis tes hanya diberikan oleh konselor yang berwenang menggunakan dan menafsirkan hasilnya.
a.      Testing dilakukan bila diperlukan data yang lebih luas ttg sifat, atau ciri kepribadian subyek untuk kepentingan pelayanan
b.      Konselor wajib mmebrikan orientasi yg tepat pada klien dan orang tua mengenai alasan digunakannya tes, arti dan kegunaannya.
c.      Penggunaan satu jenis tes wajib mengikuti pedoman atau petunjuk yg berlaku bg tes tsb.
d.      Data hasil testing wajib diintegrasikan dgn informasi lain baik dari klien maupun sumber lain
e.      Hasil testing hanya dapat diberitahukan pada pihak lain sejauh ada hubungannya dgn usaha bantuan kepada klien     
3. Riset
a.      Dalam mempergunakan riset thdp manusia, wajib dihindari hal yang merugikan subyek
b.      Dalam melaporkan hasil riset, identitas klien sebagai subyek wajib dijaga kerahasiannya. 
C. PROSES PELAYANAN 
1. Hubungan dalam Pemberian Pelayanan
a.      Konselor wajib menangani klien selama ada kesempatan dlm hubungan antara klien dgn konselor
b.      Klien sepenuhnya berhak mengakhiri hubungan dengan konselor, meskipun proses konseling belum mencapai hasil konkrit
c.      Sebaliknya Konselor tidak akan melanjutkan hubungan bila klien tidak memperoleh manfaat dari hubungan tsb.  
2. Hubungan dengan Klien
a.      Konselor wajib menghormati harkat, martabat, integritas dan keyakinan klien
b.      Konselor wajib menempatkan kepentingan kliennya diatas kepentingan pribadinya
c.      Konselor tidak diperkenankan melakukan diskriminasi atas dasar suku, bangsa, warna kulit, agama, atau status sosial tertentu
d.      Konselor  tidak akan memaksa seseorang untuk memberi bantuan pada seseorang tanpa izin dari orang yang bersangkutan
e.      Konselor wajib memebri pelayanan kepada siapapun terlebih dalam keadaan darurat atau banyak orang menghendakinya
f.        Konselor wajib memberikan pelayan hingga tuntas sepanjang dikehendaki klien
g.      Konselor wajib menjelaskan kepada klien sifat hubungan yg sedang dibina dan batas-batas tanggung jawab masing-masing dalam hubungan profesional
h.      Konselor wajib mengutamakan perhatian terhadap klien
i.         Konselor tidak dapat memberikan bantuan profesional kepada sanak saudara, teman-teman karibnya sepanjang hubunganya profesional  
D. KONSULTASI DAN HUBUNGAN DENGAN REKAN SEJAWAT 
1. Konsultasi dengan Rekan Sejawat               
Jikalau Konselor merasa ragu dalam pemberian pelayanan konseling, maka Ia wajib berkonsultasi dengan rekan sejawat selingkungan profesi dengan seijin kliennya. 
2. Alih Tangan kasus
a.     Konselor wajib mengakhiri hubungan konseling dengan klien bila dia menyadari tidak dapat memberikan bantuan pada klien
b.      Bila pengiriman ke ahli disetujui klien, maka menjadi tanggung jawab konselor menyarankan kepada klien dengan bantuan konselor untuk berkonsultasi kepada orang atau badan yang punya keahlian yg relevan.
c.      Bila Konselor berpendapat bahwa klien perlu dikirm ke ahli lain, namun klien menolak pergi melakukannya, maka konselor mempertimbangkan apa baik dan buruknya. 
III. HUBUNGAN KELEMBAGAAN
A. Prinsip Umum
1.      Prinsip Umum dalam pelayanan individual, khususnya mengenai penyimpanan serta penyebaran informasi klien dan hubungan kerahasiaan antara konselor dengan klien berlaku juga bila konselor bekerja dalam hubungan kelembagaan
2.      Jika konselor bertindak sebagai konsultan di suatu lembaga,Sebagai konsultan, konselor wajib tetap mengikuti dasar-dasar pokok profesi Bimbingan dan Konselor tidak bekerja atas dasar komersial.
B. Keterikatan Kelambagaan
1.      Setiap konselor yang bekerja dalam siuatu lembaga, selama pelayanan konseling tetap menjaga rahasia pribadi yang dipercayakan kepadanya.
2.      Konselor wajib memepertanggungjawabkan pekerjaannya kpd atasannya, namun berhak atas perlindungan dari lembaga tsb dalam menjalankan profesinya.
3.      Konselor yang bekerja dalam suatu lembaga wajib mengetahu program kegiatan lembaga tsb, dan pekrjaan konselor dianggap sebagai sumbangankhas dalam mencapai tujuan lembaga tsb.
4.      Jika Konselor tidak menemukan kecocokan mengenai ketentuan dan kebijaksanaan lembaga tsb, maka konselor wajib mengundurkan diri dari lembaga tersebut. 
IV. PRAKTEK MANDIRI DAN LAPORAN KEPADA PIHAK LAIN
A. Konselor Praktik Mandiri
1. Konselor yang praktek mandiri (privat) dan tidak bekerja dalam hubungan kelembagaan tertentu, tetap mentaati kode etik jabatan sebagai konselor dan berhak mendapat perlindungan dari rekan seprofesi.
2. Konselor Privat wajib memperoleh izin praktik dari organisasi profesi yakni ABKIN 
B. Laporan pada Pihak Lain            
Jika Konselor perlu melaporkan sesuatu hal ttg klien pada pihak lain (spt: pimpinan tempat dai bekerja), atau diminta oleh petugas suatu badan diluar profesinya, dan ia wajib memberikan informasi tsb, maka dalam memberikan informasi itu ia wajib bijaksana dgn berpedoman pada suatu pegangan bhw dgn berbuat begitu klien tetap dilindungi dan tidak dirugikan. 
V. KETAATAN PADA PROFESI
A. Pelaksanaan Hak dan Kewajiban
1. Dalam melaksanakan hak dan kewajibannya Konselor wajib mengaitkannya dengan tugas dan kewajibannya terhadap klien dan profesi sesuai kode etik untuk kepentingan dan kebahagiaan klien
2. Konselor tidak dibenarkan menyalahgunakan jabatannya sebagai konselor untuk maksud mencari keuntungan pribadi atau maksud lain yang merugikan klien, atau menerima komisi atau balas jasa dalam bentuk yg tidak wajar 
B.Pelanggaran terhadap Kode Etik
1. Konselor wajib mengkaji secara sadar tingkah laku dan perbuatannya bahwa ia mentaati kode etik
2. Konselor wajib senantiasa mengingat bahwa setiap pelanggaran terhadap kode etik akan merugikan diri sendiri, klien, lembaga dan pihak lain yg terkait.
3. Pelanggaran terhadap kode etik akan mendapatkan sangsi berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh ABKIN